16.7.11

Hanya sekedar opini

Banyak orangtua yang tidak mengerti tentang psikologis anak atau bahkan tidak peduli saking sibuknya. Di waktu senggang saya kali ini, saya akan menyampaikan opini saya terhadap hal ini.

Menurut saya, kebanyakan orangtua zaman sekarang tidak terlalu mengerti mengenai psikologis anak, hal itu dikarnakan mereka terlalu sibuk untuk memikirkan hal-hal materil yang notabene mendominasi kehidupan dalam hal memenuhi kebutuhan di era ini. Tidak jarang orangtua yang sudah terlalu capeknya bekerja menjadikan rumah untuk tempat mencurahkan emosi amarahnya. Mungkin ada yang setiap hari menyaksikan ayahnya bertengkar dengan ibu, atau orangtua memahari pembantu, atau orangtua memarahi anaknya, dan lain sebagainya. Hal ini tentu sangat tidak baik untuk psikologis anak.

Orangtua seharusnya sadar, anak2 mereka juga pasti mempunyai masalah di lingkungan sosialnya ataupun dalam kegiatan belajarnya. Jika ditambah dengan mendengarkan pertengkarang atau cekcok seperti yang telah saya sebutkan, anak akan menjadi tambah tertekan, terlebih lagi jika anak tersebut tidak mempunyai seseorang untuk mencurahkan masalah-masalahnya atau rasa tertekannya itu, semuanya akan menjadi lebih parah. Selain itu, dengan kesibukan orangtua dijaman ini, tidak banyak dari mereka yang masih bisa memberikan perhatian nya kepada anak2nya. Kadang-kadang saking sibuknya orangtua, mereka tidak tahu atas hal-hal kecil maupun hal besar yang telah diraih anaknya, seperti mendapat nilai ulangan bagus dsb, dan anak tersebut akan merasa usahanya tidak dihargai. Sementara itu ketika anak melakukan kesalahan kecil, orangtua pasti langsung mengomel dan memarahi anak itu habis-habisan. Hal-hal yang telah saya jabarkan diatas tersebut dapat membawa dampak negatif terhadap psikologis anak, dan juga akan mempengaruhi watak dan prilaku si anak. Mungkin anak tersebut akan menjadi selalu murung, atau menjadi temramen, atau moody, dll.

Kalau orangtua membaca opini saya tersebut, pasti ada dari mereka yang akan berkomentar 'ya orangtua kan juga manusia yang ga sempurna, jadi jangan contoh keburukan2nya, contoh yang baik2nya. Kalau orangtua bawaannya marah-marah terus itu karna capek kerja, jadi dimaklumin dong'. Saya sangat menghargai dan setuju dengan kata kata tersebut. Tetapi harap di ingat, dalam buku psikologi manapun anda akan menemukan kalimat bahwa psikologi kepribadian seseorang itu tergantung dari lingkungannya, hal itu bisa diubah, tetapi jangan kira mengubah kepribadian itu mudah. Kalau anda-anda orangtua ingin anaknya merubah sikapnya yang tidak baik, tolong beri contoh terlebih dahulu dengan merubah sikap-sikap anda yang tidak baik menjadi baik. Dan jika anda ingin kita memaklumi mood anda yang selalu buruk karena lelah bekerja, tolong maklumi juga mood anak anda yang buruk karena lelah belajar dan lelah mendengar dan mendapat omelan dari orangtua setiap hari. Sekian opini dari saya, maaf sebesar-besarnya jika ada kesalahan kata, tulisan ini dibuat hanya sekedar untuk memberikan opini dan sedikit saran, tanpa ada niat buruk. Terimakasih bagi yang sudah membaca :)